Perkuat Kompetensi Guru, SMAN 2 Ungaran Gelar Workshop Pembelajaran Berbasis Riset

Sesi foto bersama peserta workshop pembelajaran berbasis riset dengan narasumber (Dok. Foto Humas)

Oleh: Muhammad Ulil Fachrudin

UNGARAN – Sebagai seorang guru profesional, ada 4 kompetensi yang harus dipenuhi, salah satunya adalah kompetensi pedagogi.

Untuk itu perlu penguatan yang kontinyu pada setiap momentumnya untuk meningkatkan kompetensi sesuai perkembangan zaman.

Sejurus dengan tujuan tersebut, sebagai sekolah yang merintis lingkungan riset, SMAN 2 Ungaran menggelar workshop pembelajaran berbasis riset dan pengelolaan kelas di Gedung MGMP dan diikuti oleh seluruh guru SMAN 2 Ungaran (22-23/5/2025).

Sebagai narasumber, menghadirkan widyaiswara ahli muda dari BPSDM Provinsi Jawa Tengah Bapak Dr. M. Miftakhul Falah, M.Pd dihari pertama dan Bapak Saroji, M.Pd dari SMAN 3 Semarang di hari kedua.

Fokus bahasan di hari pertama oleh narasumber mengacu pada perkembangan pendekatan pendidikan yang baru muncul yakni pembelajaran mendalam.

Narasumber memaparkan cakupan dan kaitan deep learning dengan pengelolaan pembelajaran berbasis riset.

Pembelajaran berbasis riset merupakan pendekatan pembelajaran secara ilmiah metodologis. Namun untuk metode pembelajarannnya menginduk pada beberapa metode yang telah ada seperti project based learning, dan sebagainya.

Narasumber juga memaparkan pentingnya lingkungan dan pendampingan guru untuk mengarahkan peserta didik pada tahap demi tahap pembelajaran yang berbasis riset.

Diharapkan ada suatu hasil atau produk yang telah dibuat untuk menjadi bukti karya otentik milik peserta didik.

Paparan narasumber di hari kedua (Dok. Foto Humas)

Di hari kedua, ada dua narasumber dari SMAN 3 Semarang. Smaga Semarang telah menjadi piloting sekolah berbasis riset di Kota Semarang.

Waka Kurikulum SMAN 3 Semarang Bapak Saroji mengutarakan paraparannya mengenai iklim riset yang didukung penuh oleh pendanaan sekolah.

Diwujudkan melalui program-program riset dan diintegrasikan pada seluruh modul ajar buatan guru-guru.

Ada program terukur pada setiap semesternya dengan melalui tahapan-tahapan yang mengikuti pola tahapan riset.

Selain itu, Pak Agus dari SMAN 3 Semarang selaku narasumber kedua juga menjelaskan pentingnya mengikuti kompetisi-kompetisi berbasis riset berskala daerah maupun nasional.

Pak Agus menjadi pioner guru di SMAN 3 Semarang yang sering membawa peserta didiknya menjuarai beberapa kompetisi riset.

Hal ini menjadi semacam pelecut semangat dan motivasi bagi seluruh civitas akademik SMAN 2 Ungaran yang akan merintis sekolah riset.

Setelah istirahat, workshop berlanjut dengan sesi diskusi antar rumpun keilmuan. Pembahasannya berbobot dengan penyusunan serta perencanaan ide serta tema besar riset yang akan dilaksanakan di SMAN 2 Ungaran.

Diskusi antar rumpun keilmuan membahas tema pembelajaran riset (Dok. Foto Humas)

Hasil diskusi itu kemudian dipresentasikan agar mudah dipahami dan tercatat pada rencana program kurikulum di SMAN 2 Ungaran. (MUF)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.