Intip Pelaksanaan Closing Ceremony P5 SMAN 2 Ungaran

Etika bukanlah hal yang asing dalam kehidupan manusia. Setiap nilai yang dipegang oleh seseorang akan memengaruhi caranya bertingkah laku.

Seperti topik yang diangkat dalam P5 ke-3 kelas X (sepuluh) SMAN 2 Ungaran. Kali ini, siswa  akan diajak untuk mendalami penerapan etika dalam kehidupan sehari-hari.

Mengangkat tema Bangunlah Jiwa dan Raganya, siswa belajar mengimplementasikan etika remaja milenial yang dibagi ke dalam empat subtopik, yakni etika berlalu lintas, etika bermasyarakat, etika bersekolah, serta etika bermedia sosial.

P5 yang berlangsung pada tanggal 2-26 Januari ini menghasilkan tiga jenis karya, yakni esai, slogan kayu, serta film pendek yang dikerjakan langsung oleh para siswa.

Pada hari terakhir P5, gelar karya diadakan untuk memamerkan karya-karya yang telah dibuat. Selain itu, orang tua/wali murid juga berkesempatan hadir untuk melihat sendiri karya yang dihasilkan.

Dalam closing ceremony yang dilaksanakan pada Jumat (26/1) di SMAN 2 Ungaran, rasa bangga  hadir menyelimuti para siswa. Mereka mengawali hari dengan senam bersama. Sesi ini berlangsung dengan semangat dan penuh antusias.

Usai senam bersama, siswa berkumpul di MGMP SMAN 2 Ungaran untuk menyaksikan film pendek yang merupakan karya siswa. Sesi ini diawali dengan pembukaan serta menyanyikan Indonesia Raya dan Mars SMAN 2 Ungaran.

Sebelum masuk ke dalam sesi pemutaran film, tak lupa kata sambutan diucapkan oleh Bapak Muhammad Sahli, S.Pd. Beliau mengingatkan betapa pentingnya kegiatan P5 bagi pembentukkan karakter. Tiga tahun telah berjalan sejak diberlakukannya Kurikulum Merdeka di SMAN 2 Ungaran. Harapannya, setiap karakter profil pelajar Pancasila dapat terpupuk dalam kehidupan anak bangsa.

Selanjutnya, Bapak Sunarto, S.H., M.H. sebagai orang tua/wali murid sekaligus Kepala Inspektorat Kabupaten Semarang juga berkenan memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau menilik kembali empat tahun yang lalu, saat dunia tengah disibukkan dengan virus Covid-19. Kala itu, para murid berjuang dengan PJJ, dimana orang tua yang tidak memiliki latar belakang sebagai guru harus turut mendampingi pembelajaran anaknya.

Rasa haru ia ungkapkan, mengingat keadaan yang kini telah berubah. Saat ini, siswa dapat melaksanakan pembelajaran P5 secara langsung di sekolah. Beliau juga menyebutkan tentang SMAN 2 Ungaran sebagai sekolah penggerak pertama di Jawa Tengah.

Seusai sambutan, acara resmi dibuka dengan pemukulan gong oleh Bapak Muhammad Sahli, S.Pd. Sesi yang ditunggu-tunggu telah tiba. Film pendek karya siswa diputar di dalam gedung MGMP. Rasa bangga, haru, dan senang mengudara di seluruh ruangan. P5 kali ini benar-benar memberikan pengalaman yang berharga bagi siswa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.